Rahadio

General Manager Radio Sasaraina Kabupaten Kepulauan Mentawai.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 10 September 2011

Sasaraina Crews

Sabtu, 03 September 2011

PEMERAN UTAMA DALAM SIARAN RADIO


  • Radio Program
  • Siapa sajakah pemeran utama dalam siaran Radio? Jawabannya ada 5 Aktor/Aktris yang melakoni peranan tersebut.
    A. Radio Program
    B. Radio Production
    C. Radio DJ
    D. Radio PR Marketing
    E. Radio Technition
    Apabila Aktor/Aktris itu diibaratkan komponen-komponen yang menghuni kepala manusia, maka peranan mereka dapat dibagi menjadi:
    A. Radio Program menempati komponen Otak.
    B. Radio Production menempati komponen Telinga.
    C. Radio DJ menempati komponen Mulut.
    D. Radio PR Marketing menempati komponen Mata.
    E. Radio Technition menempati komponen Hidung.

    Jika anggota-anggota kepala tersebut digunakan manusia untuk berpikir, mendengar, berbicara, melihat, dan membaui, begitu juga ibaratnya tugas dan tanggung jawab para pemeran utama siaran radio.
    Namun dalam buku ini saya ingin mempersempit pemeran utama atau penanggung jawab penyelenggaraan siaran radio menjadi 3 bagian. Mereka itu adalah Radio Program, Radio Production, dan Radio DJ.
    Pengurangan ini bukan berarti saya menyatakan bahwa pemeran-pemeran lainnya tidak penting. Jelas itu adalah pernyataan ngawur. Jangankan peranan General Manager, HRD atau Finance misalnya. Bukankah Office Boy juga sangat dibutuhkan oleh setiap stasiun radio? Sehingga dapat saya nyatakan dengan tegas, bahwa masing-masing anggota stasiun radio jelas memiliki peranan yang penting.
    Sama juga seperti perumpamaan yang saya contohkan diatas. Sebuah stasiun radio dapat diibaratkan seperti seluruh anggota tubuh manusia. Lalu siapa yang berani menyatakan (maaf) buang air besar (b.a.b) tidak penting bagi seorang manusia. Meskipun kita semua juga tahu bahwa b.a.b hanyalah ‘sesuatu’ yang untuk dibuang. Tapi apa jadinya jika ‘sesuatu’ itu selama 1 bulan tetap mengendap di dalam tubuh seseorang. Saya jamin orang tersebut akan mengalami sakit perut, kembung, sakit kepala, dan merembet pada gangguan-gangguan lain yang dapat mengacaukan aktifitasnya.
    Jadi maksud dipersempitnya peranan penanggung jawab penyelenggaraan siaran radio, bertujuan agar pembahasan dalam buku ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih spesifik. Selain itu saya juga menambahkan kelengkapannya dengan melampirkan sebuah CD data.
    Kemudian dengan menggunakan komputer multi media, CD tersebut akan memberikan contoh-contoh serta demo, yang detail-nya dapat Anda ikuti dengan mudah. Dengan demikian, Anda dapat mempelajari bagaimana 3 Aktor/Aktris itu menghasilkan pekerjaannya.

    RADIO PROGRAM
    Sebuah kenyataan bagi seluruh stasiun penyiaran radio di masa kini, yang mengharuskan mereka bersaing sedemikian ketatnya untuk mencapai target pendengar yang diinginkan. Agar target itu tercapai sesuai dengan positioning yang diinginkan, maka dibutuhkan programming atau penataan acara.
    Hal paling penting dalam proses perencanaan programming adalah dengan mengembangkan sebanyak-banyaknya citra dan reputasi brand. Apabila pelaksanaannya berhasil, tentu akan berdampak pada sirkulasi pemasangan iklan di radio tersebut. Jika pemasukan dari pemasang iklan berjalan dengan baik, berarti program penyiaran dapat dikatakan berhasil.

    I. PROGRAM DIRECTOR
    Professional yang bertanggung jawab penuh mengelola program siaran radio, biasanya disebut sebagai Program Director (PD). Orang ini memiliki kemampuan yang khusus, mulai dari perencanaan hingga organisator bagi setiap bentuk program di radionya. Sehingga apabila radio tersebut beroperasi selama 18 jam per-hari, maka target utama yang harus dicapainya meliputi:
    1. Program yang berkesinambungan, mulai dari daily hingga special program. Dari program-program yang mengudara setiap harinya itu, PD bersama timnya berkewajiban mengevaluasi kebiasaan pendengarnya. Karena apabila program yang ditampilkan itu tidak berkenan dihati pendengar, maka besar kemungkinan mereka akan pindah ke gelombang lainnya. Perihal sensitif inilah yang harus di waspadai PD, terhadap semua program yang dikelolanya.

    RISET PENDENGAR BERITA


  • Radio Marketing

  • Survey pendengar, sudah lazim dilakukan. Biasanya kita melakukan riset untuk mengetahui acara favorit, penyiar favorit, jenis lagu yang disuka hingga peta kompetisi radio di kota kita. Namun masih jarang radio yang melakukan survey untuk mengetahui berita seperti apa – baik isi maupun bentuk penyajiannya – yang ingin didengar oleh masyarakat.
    Saat kita semakin mengetahui kebutuhan pendengar, dengan memahami jenis informasi yang mereka butuhkan, kita dapat semakin maksimal dalam melayani pendengar yang membutuhkan berita.
    Perlu diingat bahwa kita menyajikan berita untuk masyarakat, bukan untuk radio kita sendiri, bukan untuk birokrat, pejabat atau politisi. Berita yang kita sajikan adalah untuk semua tipe pendengar, dimana masing-masing mereka memiliki sikap, pandangan dan daya tangkap yang berbeda.

    Gaya Bicara di Radio


  • Radio Dj Unnouncer

  • RADIO is conversational. Radio itu obrolan. Maka, gaya biciara di radio harus bergaya ngobrol, layaknya dua orang teman sedang ngobrol. Radio is personal. Radio itu media yang bersifat pribadi. Karenanya, bicara di radio menggunakan gaya komunikasi antarpribadi, interpersonal communication, menghindari gaya bicara formal.
    Bicara di radio termasuk Public Speaking. Hanya pendengarnya tidak tampak di depan mata, invisibel. Lagi pula, audiens harus diasumsikan satu orang, hanya satu pendengar, dan dipandang sebagai teman baik sehingga gaya bicara kita pun akan akrab, hangat, dan ramah. Maka, saat berbicara di radio, seperti halnya penyiar (announcer), gunakan gaya bahasa obrolan, layaknya ngobrol dengan teman dekat dalam keseharian.

    JURNALISTIK RADIO


  • Radio Jurnalisme


  • DEFINISIJurnalistik radio (radio journalism, broadcast journalism) adalah proses produksi berita dan penyebarluasannya melalui media radio siaran.
    Jurnalistik radio adalah “bercerita” (storytelling), yakni menceritakan atau menuturkan sebuah peristiwa atau masalah, dengan gaya percakapan (conversational).
    KARAKTERISTIK
    1. Auditif. untuk didengarkan, untuk telinga, untuk dibacakan atau disuarakan.
    2. Spoken Language. Menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan dalam obrolan sehari-hari (spoken words). Kata-kata yang dipilih mesti sama dengan kosakata pendengar biar langsung dimengerti.
    3. Sekilas. Tidak bisa diulang. Karenanya harus jelas, sederhana, dan sekali ucap langsung dimengerti.
    4. Global. Tidak detail, tidak rumit. Angka-angka dibulatkan, fakta-fakta diringkaskan.
    PRINSIP PENULISAN
    1. ELF – Easy Listening Formula. Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.
    2. KISS – Keep It Simple and Short. Hemat kata, tidak mengumbar kata. Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).
    3. WTYT – Write The Way You Talk. Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis untuk “disuarakan”, bukan untuk dibaca.
    4. Satu Kalimat Satu Nafas. Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.
    ELEMEN PEMBERITAAN
    1. News Gathering – pengumpulan bahan berita atau peliputan. Teknik reportase: wawancara, studi literatur, pengamatan langsung.
    2. News Production – penyusunan naskah, penentuan “kutipan wawancara” (sound bite), backsound, efek suara, dll.
    3. News Presentation – penyajian berita.
    4. News Order – urutan berita.
    TEKNIS PENULISAN: PILIHAN KATA
    1. Spoken Words. Pilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken words), e.g. jam empat sore (16.00 WIB), 15-ribu rupiah (Rp 15.000), dll.
    2. Sign-Posting. Sebutkan jabatan, gelar, atau keterangan sebelum nama orang. Atribusi/predikat selalu mendahului nama, e.g. Ketua DPR –Agung Laksono— mengatakan…
    3. Stay away from quotes. Jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, e.g. Ia mengatakan siap memimpin demo (“Saya siap memimpin demo,” katanya).
    4. Avoid abbreviation. Hindari singkatan atau akronim, tanpa menjelaskan kepanjangannya lebih dulu, e.g. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri –BEM UIN—Bandung menggelar… (Ketua BEM UIN Bandung –Fulan—mengatakan…).
    5. Subtle repetition. Ulangi secara halus fakta-fakta penting seperti pelaku atau nama untuk memudahkan pendengar memahami dan mengikuti alur cerita, e.g. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan… Menurut Presiden…. Kepala Negara juga menegaskan….
    6. Present Tense. Gunakan perspektif hari ini. Untuk unsur waktu gunakan kata-kata “kemarin”, “hari ini”, “besok”, “lusa”, bukan nama-nama hari (Senin s.d. Minggu). Mahasiswa UIN Bandung melakukan aksi demo hari ini… Besok mereka akan melanjutkan aksi protesnya…
    7. Angka. Satu angka (1-9) ditulis pengucapannya. Angka 1 ditulis “satu” dst. Lebih dari satu angka, ditulis angkanya. Angka 25 atau 345 jangan ditulis: duapuluh lima, tigaratus empatpuluh lima. Angka ratusan, ribuan, jutaan, dan milyaran, sebaiknya jangan gunakan nol, tapi ditulis: lima ratus, depalan ribu, 15-juta, 145-milyar.
    8. Mata uang. Ditulis pengucapannya di belakang angka, e.g. 600-ribu rupiah (Rp 600.000), 500-ribu dolar Amerika Serikat (US$ 50.000)
    TANDA BACA KHUSUS
    1. Dash. tanda garis pisah (–) untuk sebelum nama atau kata penting atau butuh penekanan.
    2. Punctuation. Tanda Sengkang, yaitu tanda-tanda pemenggalan (-) untuk memudahkan pengucapan singkatan kata yang dieja. M-U-I, B-A-P, W-H-O, P-U-I, dsb
    3. Garis Miring. Jika perlu, gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti koma atau sebagai tanda jeda untuk ambil nafas, garis miring dua (//) untuk ganti titik, dan garis miring tiga (///) untuk akhir naskah.
    Contoh:
    Menjelang Pemilu 2009/ sedikitnya sudah 54 partai politik/ mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM// Mereka akan diverifikasi untuk ikut Pemilu. Menurut pengamat politik –Arby Sanit/ banyaknya parpol itu menunjukkan animo elite untuk berkuasa masih tinggi///
    PRODUK JURNALISTIK RADIO
    1. Copy – Berita pendek, durasi 15-20 detik. Biasanya berita penting, harus cepat diberitakan, disampaikan di sela-sela siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news insert) tiap menit 00 tiap jam misalnya. Berupa Straight News.
    2. Voicer – Laporan Reporter. Terdiri dari pengantar (cue) penyiar di studio dan laporan reporter di tempat kejadian, termasuk sound bite dan/atau live interview.
    3. Paket. Panjangnya 2-8 menit. Isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite).
    4. Feature. Durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human interest. Bisa pula berupa dokumenter (documentary).
    5. Vox Pop. Singkatan dari vox populi (suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu masalah atau peristiwa.
    Cue: Menjelang Pemilu 2009, sedikitnya sudah 54 partai politik mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM, guna diverifikasi sehingga bisa ikut Pemilu. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang banyaknya parpol tersebut, berikut ini petikan wawancara kami dengan beberapa warga masyarakat:
    Sound Bite : 1. “Bagus lah, biar banyak pilihan…” 2. “Saya sih mau golpu aja, gak ada partai yang bagus sih menurut saya mah…” 3. “Saya akan setia pada parpol pilihan saya, tidak akan kepengaruh oleh parpol baru, belum tentu lebih bagus ka…” dst.
    NEWS PROGRAM
    1. Buletin (Paket berita) – Berisi rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news) –bidang ekonomi, politik, sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun internasional. Durasi 30 menit atau lebih.Durasi bisa lebih lama jika diselingi lagu dan “basa-basi” siaran seperti biasa.
    2. News Insert – insert berita.Berisi info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi 2-5 menit bergantung panjang-pendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan. Biasanya disajikan setiap jam tertentu. Bisa berupa breaking news, disampaikan penyiar secara khusus di sela-sela siaran non-berita.
    3. Majalah Udara — Berisi straight news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter, dan sebagainya.
    4. Talkshow – Dialog interaktif atau wawancara langsung (live interview) di studio dengan narasumber, atau melalui telepon
    REFERENSI:
    Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, dan Scriptwriter, Penerbit Nuansa Bandung, 2004; Imelda Reynolds (ed.), Pedoman Jurnalistik Radio, Internews Indonesia, 2000; JB Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Pustaka Utama Grafiti Jakarta, 1996; Torben Brandt dkk. (editor), Jurnalisme Radio: Sebuah Panduan Praktis, UNESCO Jakarta-Kedubes Denmark Jakarta 2001.

    Kamis, 30 Juni 2011

    UNTUK SUKSES (JADI PENYIAR)? BUKAN SULAP, APALAGI SIHIR


    .          

    Untuk sukses (jadi penyiar)? Bukan sulap, apalagi sihir.
    oleh EKO JUNOR

    Sejak milis penyiar.com ini pertama 'mengudara' hampir lima tahun yang lalu, banyak banget ragam peminat broadcasting yang menulis ajaib di forum milis ini berkaitan dengan banyaknya peminat Broadcasting yang kepingin banget jadi penyiar. Yang aku inget aja sih, antara lain:
    mencari lowongan kerja, tapi minta radio/TV tsb yang menghubungi dia! ("Kalo ada yg butuh penyiar, saya bisa dihubungi di nomor 08XXXXXXX")
    mencari lowongan kerja tapi maunya hanya pada jam2 di mana dia nggak kuliah, jadi stasiun radionya yang harus bisa menyesuaikan diri dg penyiar baru tsb...
    sekolah penyiar yang promosi dirinya hebat ("dengan pengajar2 berpengalaman" ), tapi besok2nya malah nyari pengajar!

    sekolah penyiar tsb minggu depannya malah nawarin kesempatan waralaba! ("Anda pun dapat secara mudah membuka sekolah penyiar dengan paket yang kami tawarkan")
    mencari lowongan penyiar TV, tapi maunya hanya kerja di stasiun TV yang ngetop doang.

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites